Profil Desa Pesuningan

Ketahui informasi secara rinci Desa Pesuningan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pesuningan

Tentang Kami

Profil Desa Pesuningan, Prembun, Kebumen yang mengupas tuntas kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi agraris, serta tantangan pembangunan. Analisis mendalam mengenai desa yang menjadi salah satu penyangga pangan dan episentrum sosial di timur Kebum

  • Lumbung Pangan Strategis

    Desa Pesuningan merupakan wilayah agraris dengan lahan sawah beririgasi yang produktif, menjadikannya salah satu penopang utama ketahanan pangan di Kecamatan Prembun dan sekitarnya.

  • Kerawanan Bencana Hidrometeorologi

    Wilayah ini memiliki riwayat tantangan bencana alam seperti tanah bergerak dan banjir luapan sungai, yang menuntut upaya mitigasi struktural dan non-struktural secara berkelanjutan.

  • Potensi Ekonomi Kreatif dan UMKM

    Di luar sektor pertanian, Desa Pesuningan menunjukkan potensi pengembangan ekonomi kreatif, terbukti dengan prestasi dalam desain batik lokal dan adanya geliat UMKM di berbagai sektor.

Pasang Disini

Desa Pesuningan, yang berlokasi di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, merupakan sebuah kanvas sosial dan ekonomi yang merefleksikan dinamika pedesaan di Indonesia. Sebagai salah satu dari tiga belas desa di kecamatannya, Pesuningan memegang peran vital sebagai kawasan penyangga pertanian yang subur. Berada di jalur strategis yang menghubungkan Kebumen dengan kabupaten tetangga, desa ini terus berdenyut, menggerakkan roda perekonomian berbasis agraris sambil menghadapi tantangan modernisasi dan isu lingkungan yang kompleks.

Desa ini bukan sekadar satuan administratif, melainkan sebuah ekosistem kehidupan yang menyandarkan harapannya pada hamparan sawah yang menghijau dan jalinan sosial warganya yang erat. Dengan mayoritas penduduk menggantungkan hidup dari olah tanah, Pesuningan menjadi barometer penting bagi sektor pertanian di wilayah timur Kabupaten Kebumen. Potensi yang dimiliki sejalan dengan tantangan yang dihadapi, mulai dari fluktuasi harga panen hingga adaptasi terhadap perubahan iklim dan mitigasi bencana alam yang sesekali menguji ketangguhan warganya.

Lokasi Geografis dan Administrasi Pemerintahan

Secara geografis, Desa Pesuningan terletak pada posisi yang cukup strategis di bagian timur Kabupaten Kebumen. Letaknya berada di Kecamatan Prembun, sebuah wilayah yang menjadi gerbang perbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Kantor desa, yang beralamat di Jalan Wadaslintang KM 05, menjadi pusat pelayanan administrasi dan koordinasi pembangunan bagi seluruh warga.

Berdasarkan data administrasi dan pemetaan wilayah, Desa Pesuningan memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Padureso. Di sebelah timur, wilayahnya bersebelahan dengan Kabupaten Purworejo, menjadikannya salah satu desa perbatasan. Sementara itu, di sebelah selatan, Desa Pesuningan berbatasan dengan Desa Mulyosri dan di sebelah barat berbatasan dengan desa lain di dalam lingkup Kecamatan Prembun.

Luas wilayah Desa Pesuningan, menurut data statistik sektoral, mencakup area yang didominasi oleh lahan pertanian, khususnya sawah. Kecamatan Prembun sendiri memiliki total luas sekitar 2.396 hektar atau 23,96 km², di mana sebagian besar merupakan lahan produktif. Pemerintahan desa dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislatif tingkat desa. Struktur ini bekerja untuk merumuskan kebijakan, melaksanakan program pembangunan yang didanai melalui Dana Desa dan sumber lainnya, serta memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.

Kondisi Demografi dan Sosial Budaya

Berdasarkan data kependudukan terakhir yang dihimpun dari berbagai sumber, jumlah penduduk Desa Pesuningan mencapai sekitar 2.310 jiwa. Komposisi penduduk yang relatif padat untuk ukuran desa menunjukkan dinamika sosial yang aktif. Dengan asumsi luas wilayah yang proporsional di dalam kecamatan, kepadatan penduduk di desa ini cukup signifikan, mencerminkan pemukiman yang terkonsentrasi di sekitar lahan-lahan produktif.

Mayoritas penduduk Desa Pesuningan memeluk agama Islam, yang tercermin dari aktivitas keagamaan dan keberadaan sarana ibadah di desa. Kehidupan sosial masyarakatnya sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agraris, di mana semangat gotong royong dan kebersamaan masih kental terasa. Hal ini sering terlihat dalam berbagai kegiatan, mulai dari kerja bakti membersihkan saluran irigasi dan lingkungan hingga acara-acara komunal seperti hajatan atau perayaan hari besar keagamaan.

Dari sisi mata pencaharian, sektor pertanian ialah tulang punggung utama. Sebagian besar kepala keluarga bekerja sebagai petani, baik pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Selain itu, terdapat pula diversifikasi profesi di sektor lain seperti peternakan skala rumah tangga, perdagangan, jasa, dan sebagian kecil merupakan aparatur sipil negara atau karyawan swasta yang bekerja di pusat kecamatan maupun kota. Tingkat pendidikan warga terus menunjukkan tren positif dengan semakin banyaknya generasi muda yang menamatkan pendidikan hingga jenjang menengah atas bahkan perguruan tinggi.

Kehidupan budaya diwarnai oleh tradisi lokal Jawa yang berakulturasi dengan ajaran Islam. Desa ini juga memiliki Cagar Budaya yang diakui oleh Kabupaten Kebumen, yaitu keberadaan Makam Mbah Si Luh dan Makam Mbah Lamdaur, yang menunjukkan adanya jejak sejarah dan tokoh penting di masa lalu yang dihormati oleh masyarakat setempat.

Perekonomian Desa: Tulang Punggung Sektor Pertanian

Aktivitas ekonomi di Desa Pesuningan sangat didominasi oleh sektor pertanian. Lahan sawah yang terhampar luas merupakan aset utama desa, dengan sistem irigasi yang menjadi faktor penentu produktivitas. Sebagian besar lahan sawah di Kecamatan Prembun, termasuk di Pesuningan, merupakan sawah irigasi teknis yang memungkinkan petani untuk panen lebih dari satu kali dalam setahun. Komoditas utama yang ditanam yakni padi, yang menjadikan desa ini salah satu lumbung beras untuk skala lokal.

Selain padi, para petani juga menanam palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang-kacangan pada musim tanam tertentu sebagai bagian dari pola rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah. Hasil panen umumnya dijual kepada tengkulak atau dibawa ke pasar-pasar terdekat di Prembun. Sistem pertanian ini menjadi penggerak utama perputaran uang di tingkat desa.

Di samping pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi banyak keluarga. Jenis ternak yang umum dipelihara antara lain kambing, ayam kampung, dan sapi, yang dipelihara secara subsisten maupun semi-komersial. Sektor ini tidak hanya menyediakan sumber protein hewani bagi keluarga tetapi juga berfungsi sebagai tabungan hidup yang dapat dijual saat ada kebutuhan mendesak.

Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai tampak sebagai pilar ekonomi alternatif. Beberapa warga menjalankan usaha rumahan seperti produksi makanan olahan, warung kelontong, hingga jasa pertukangan. Berdasarkan data perizinan usaha di Kabupaten Kebumen, tercatat beberapa pelaku usaha dari Desa Pesuningan yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), menunjukkan mulai adanya kesadaran akan formalisasi usaha. Lebih jauh, desa ini pernah menorehkan prestasi sebagai Juara 1 dalam Lomba Desain Motif Batik Khas Kecamatan Prembun, yang mengindikasikan adanya potensi besar di bidang ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan lebih serius.

Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan

Pembangunan infrastruktur dasar di Desa Pesuningan terus berjalan seiring dengan alokasi Dana Desa dan program pemerintah daerah. Akses jalan utama, seperti Jalan Wadaslintang yang melintasi desa, sudah beraspal dan menjadi jalur vital bagi mobilitas warga dan distribusi hasil bumi. Jalan-jalan lingkungan dan jalan usaha tani juga secara bertahap mendapatkan perbaikan untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial. Jaringan listrik telah menjangkau seluruh wilayah desa, sementara untuk kebutuhan air bersih, sebagian besar warga masih mengandalkan sumur gali dan sebagian kecil telah terlayani oleh jaringan air perpipaan.

Di bidang pendidikan, Desa Pesuningan memiliki fasilitas pendidikan dasar yang memadai. Terdapat lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD) Negeri di dalam desa. Keberadaan sekolah-sekolah ini memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan dasar tanpa harus menempuh jarak yang jauh. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti SMP dan SMA, para siswa biasanya melanjutkan ke sekolah-sekolah yang berada di pusat Kecamatan Prembun.

Fasilitas kesehatan tingkat pertama juga tersedia untuk melayani kebutuhan kesehatan warga. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) aktif diselenggarakan secara rutin setiap bulannya untuk memantau kesehatan ibu dan anak, memberikan imunisasi, serta penyuluhan gizi. Untuk penanganan medis yang lebih serius, warga dapat mengakses Puskesmas Prembun yang lokasinya relatif mudah dijangkau dari Desa Pesuningan. Keberadaan fasilitas ini sangat krusial dalam upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.

Potensi dan Tantangan Pembangunan Desa

Sebagai desa agraris di lokasi yang subur, Desa Pesuningan menyimpan potensi besar untuk masa depan. Potensi utamanya tetap pada sektor pertanian. Dengan sentuhan inovasi seperti penerapan teknologi pertanian modern, diversifikasi komoditas bernilai jual tinggi seperti hortikultura organik, dan penguatan kelembagaan petani, sektor ini dapat lebih dioptimalkan. Selain itu, potensi di bidang ekonomi kreatif, khususnya batik, jika dikelola dengan baik melalui pelatihan, pemasaran digital, dan pembentukan sentra produksi, dapat menjadi sumber pendapatan baru yang signifikan.

Namun di balik potensi tersebut, Desa Pesuningan juga dihadapkan pada sejumlah tantangan serius. Salah satu yang paling menonjol yaitu kerawanan bencana hidrometeorologi. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen pada Februari 2024 menunjukkan bahwa Desa Pesuningan merupakan salah satu lokasi yang mendapat perhatian khusus terkait fenomena tanah bergerak yang mengancam pemukiman warga. Selain itu, sejarah normalisasi Sungai Lesung dan pembersihan Sungai Bleber beberapa tahun lalu mengindikasikan adanya risiko banjir luapan saat musim penghujan tiba. Mitigasi bencana, baik melalui pembangunan infrastruktur seperti drainase dan tanggul maupun melalui edukasi kesiapsiagaan kepada masyarakat, menjadi sebuah keharusan.

Tantangan lainnya bersifat klasik di wilayah pedesaan, seperti regenerasi petani. Banyak generasi muda yang lebih tertarik untuk bekerja di sektor non-pertanian atau merantau ke kota besar. Fluktuasi harga komoditas pertanian yang seringkali merugikan petani juga menjadi masalah struktural yang memerlukan solusi jangka panjang, misalnya melalui penguatan koperasi atau badan usaha milik desa (BUMDes) yang dapat menstabilkan harga. Dengan pengelolaan yang terencana dan partisipatif, Desa Pesuningan memiliki peluang untuk mengubah tantangan menjadi kekuatan dan melangkah maju menuju desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya tahan.